SIDIKALANG.WAHANANEWS.CO, Sidikalang - Alih fungsi lahan persawahan di Kabupaten Dairi, Sumatera Utara, akhir-akhir ini semakin meluas. Lahan persawahan yang selama ini produktif dengan tanaman padi, berubah menjadi tanaman jagung.
Hal terlihat hampir di seluruh wilayah Dairi, terutama di daerah yang selama ini dikenal sebagai penghasil padi, seperti Desa Buluduri, Sempung, Kentara, Berampu, Lae Parira serta berbagai desa lain di Kecamatan Silima Pungga-pungga.
Baca Juga:
Bupati Pakpak Bharat Hadiri Kunjungan Danrem 023/Kawal Samudra di Dairi
Salah satu lokasi lahan persawahan yang selama ini produksi dengan tanaman padi di daerah Desa Lae Pangaroan, ditanami dengan tanaman jagung. Padahal lahan persawahan di daerah tersebut dilengkapi dengan sarana irigasi, seperti terlihat dalam foto.
Salah seorang petani di Desa Lae Pangaroan mengaku marga Sitorus menyebut bila bertanaman jagung, jauh lebih beruntung dibandingkan dengan bertanam padi.
"Bertanam jagung sangat gampang. Bila bertanam padi sangat repot mulai dari pembibitan, mengolah lahan dengan traktor hingga penanaman," sebutnya, Senin (8/9/2025).
Baca Juga:
Dugaan Pengancaman, Kades Pegagan Julu VI Dairi Polisikan Oknum Mengaku LSM
Dijelaskan, lahan seluas 12 rantai dapat menghasilkan biji jagung kering sebanyak 4 ton, dengan harga Rp5 ribu per kilogram. Berarti Rp20 juta. Apalagi harga jagung di pasaran sekarang sudah mendekati Rp6 ribu per kilogram.
Sebelumnya, Kadis Pertanian Dairi, Robot Simanullang, saat dikonfirmasi seputar lahan persawahan beralih fungsi dengan tanaman jagung, mengakui hal tersebut.
"Petani semakin banyak bertanam jagung. Kita tidak dapat memaksakan petani untuk bertanam padi," sebutnya.