SidikalangNews.id | Pelepasan penarik becak tersebut merupakan rangkaian Sosialisasi Rencana Aksi Nasional Percepatan Penurunan Stunting (RAN PASTI).
Dalam sambutannya, Wakil Gubernur Sumatera Utara (Wagubsu) Musa Rajekshah meminta seluruh kepala daerah ikut komit dalam percepatan penurunan angka stunting di Sumut.
Baca Juga:
Pemerintah Kota Semarang Raih Penghargaan Terbaik I Penanganan Stunting di Jawa Tengah
“Stunting ini satu hal yang harus kita perhatikan secara serius. Selain pembangunan infrastruktur, kepala daerah juga harus fokus pembangunan generasi yang lebih baik. Menuju Indonesia Emas Tahun 2045, tak semata-mata kita siapkan ekonomi tapi secara kualitas generasi muda,” ujar Ijeck, sapaan akrab Musa Rajekshah.
Bupati Dairi Dr Eddy Berutu mengatakan, Pemkab Dairi juga sudah melakukan beberapa program mencegah stunting dari tingkat dusun hingga desa. Bahkan menurutnya, ia telah membuat peraturan bupati agar desa membuat anggaran untuk program pencegahan stunting.
"Saya ingin sampaikan kepada bapak Hasto Wardoyo berdasarkan data Dairi sebelumnya masuk lokus stunting, kemudian kami hantam dari tahun 2019 antara lain rembuk stunting sampai tingkat desa, dusun dan berbagai program holistik kita kerjakan, kita kepung habis-habisan karena kita tidak mau lokus stunting," katanya.
Baca Juga:
Bele Mo'o Sehati: Strategi Dinkes Gorontalo Tangani Stunting dengan One Stop Service
Kemudian berdasarkan data terakhir, angka stunting di Kabupaten Dairi menurun. Meski demikian, bupati meminta pemerintah pusat membantu Pemda agar stunting menurun.
"Kami Pemerintah Dairi setuju agar program ini kita gerebek sama-sama agar stunting nasional khususnya Sumut segera turun," katanya.
Sementara Kepala BKKBN Pusat Hasto Wardoyo mengatakan, program Pemkab Dairi menurunkan stunting perlu diapresiasi.
"Nanti akan kita gempur sama bersama, data posyandu kita gerakkan bersama, kemudian Dairi persentasikan tentang posyandu. Kami siap untuk mendampingi pak bupati," kata Hasto Wardoyo.[zbr]