SidikalangNews.id | Presiden Joko Widodo di hari Pers Nasional yang jatuh pada 9 Februari 2022 mengatakan ditengah gempuran arus informasi karena perkembangan teknologi menjadi tantangan yang harus dihadapi pers saat ini.
Masifnya penyebaran informasi sesat menurut Jokowi hanya mengejar konten viral. Hal tersebut disampaikannya dalam puncak peringatan Hari Pers Nasional 2022 yang disiarkan secara virtual.
Baca Juga:
PWI Kalsel Usulkan Ketahanan Pangan Jadi Isu Penting dalam Gelaran HPN 2025
Jokowi dalam sambutannya berbicara mengenai Vaksin kepada wartawan.
“Tadi Pak Atal Depari menyampaikan mengenai urusan vaksin yang saat itu dari PWI meminta untuk didahulukan dan saat itu memang kami hanya bisa memberikan 5.000 dosis vaksin saat itu. Saat ini kalau PWI masih minta lagi, Pak Atal Depari kami ada stok 143 juta,” kata Jokowi.
“Jadi bapak mau minta berapa akan saya beri sekarang, Sekarang juga karena stoknya banyak dan yang sudah kita suntikkan kepada masyarakat sampai saat ini sampai hari ini sudah 325 juta dosis. Baik itu dosis pertama, kedua, maupun dosis penguat maupun booster,” sambungnya.
Baca Juga:
Presiden Joko Widodo Resmikan 24 Ruas Jalan Daerah di Provinsi Aceh
Terkait industri pers nasional Jokowi mengalami tekanan luar biasa selama Pandemi Covid-19. Ditambah adanya disrupsi digital dan hadirnya platform asing.
Hal tersebut menjadi berubah ditengah persaingan media. Selain itu Jokowi berbicara mengenai bebeapa masalah dari konten yang bisa menyebabkan perpecahan.
“Perubahan drastis lanskap persaingan media melahirkan berbagai persoalan yang pelik yang tadi juga sudah disampaikan Bapak Ketua PWI.