SidikalangNews.id | Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Provinsi Sumatera Utara mengakui perlu adanya perbaikan kualitas pelayanan kepada pengunjung tempat wisata. Karena pelayanan yang baik akan menjadi daya tarik bagi wisatawan lokal ataupun mancanegara ketika berkunjung ke tempat wisata.
"Mudah-mudahan tidak selalu jadi bahan cerita, terkadang beberapa pejabat ketika datang ke Danau Toba selalu ada guyonan. Ada konteks pelayanan, bagaimana pelayanan di Sumatera Utara ini sepertinya belum ramah," ujar Kepala Disbudpar Sumut, Zumri Sulthony di Medan, Selasa (15/3).
Baca Juga:
HLF-MSP dan IAF 2024: Indonesia Tekankan Kemitraan Mencapai SDGs
Zumry mengatakan itu ketika berbicara pada kegiatan working assesor training yang digelar Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).
Dengan intensnya perhatian Kemenparekraf terhadap Sumut, Zumry yakin sumber daya manusia (SDM) pariwisata dapat menjadi lebih baik.
"Mudah-mudahan dengan terus menerus perhatian dari kementerian kami juga di provinsi berusaha bagaimana SDM pariwisata Sumatera Utara itu terus lebih baik dan lebih baik supaya kami juga bisa naik kelas," ungkapnya.
Baca Juga:
Kemenparekraf Gelar Uji Petik PMK3I Tentukan Subsektor Ekraf Unggulan Kota Pontianak
Menurut dia Sumut memiliki potensi wisata yang luar biasa dan tidak kalah jika dibandingkan dengan provinsi lain yang ada di Indonesia.
"Bicara pantai luar biasa pantainya, lautnya luar biasa, kita juga (ada) Danau Toba, kita juga ada binatang endemi yang tidak atau belum tentu ada di provinsi lain, ada orang utan. Tapi kami harus akui kalau bicara kompetensi SDM, kami harus nomor urut sekian, ini kesempatan untuk Sumatera Utara berbenah," sebutnya.
Apalagi saat ini, kata Zumry, adalah momentum untuk kebangkitan wisata, karena kasus COVID-19 sudah mulai mengalami penurunan. Selain itu juga ada kebijakan pelonggaran terhadap pelaku perjalanan lokal dan mancanegara.
"COVID-19 kemarin Sumatera Utara itu yang terkonfirmasi positif di angka 400-an yang sebelumnya turun-turun, mulai bisa dikendalikan, yang paling banyak memang Medan, nomor dua Deli Serdang ada juga kabupaten/kota lain.
Tentu ini juga jadi perhatian kami supaya Event banyak dilakukan di Sumatera Utara. Sehingga pariwisata dan teman-teman stakeholder khususnya pariwisata sekarang mulai menggeliat," tuturnya.
"Hotel sekarang di Medan okupasi lebih baik, tidak hanya di Medan, sekarang di Danau Toba itu para pengunjung banyak, di beberapa kabupaten di kepulauan Nias, turis asing dari Jakarta-Bali sekarang sudah masuk ke kita, mudah-mudahan nanti Kualanamu nanti buka langsung dari Malaysia atau Singapura dan terdekat," tutupnya.[zbr]