WahanaNews-Sidikalang | Sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) akhir-akhir ini mendapat perhatian serius dari pemerintah.
Presiden Jokowi menyampaikan, sektor UMKM menjadi penopang kemandirian ekonomi bangsa ditengah tantangan dan krisis multisektor yang melanda dunia.
Baca Juga:
Mahkamah Konstitusi Terima 206 Permohonan Sengketa Pilkada Kabupaten hingga Provinsi
Hal serupa disampaikan Bupati Dairi Eddy Keleng Ate Berutu, saat membuka pelatihan pemberdayaan usaha melalui digitalisasi pemasaran, yang diselenggarakan Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UMKM, di aula The One's Hotel, Kamis (24/11/2022).
Mengutip laman facebook Pemerintah Kabupaten Dairi, Eddy menyebut, pelatihan itu bertujuan untuk pemberdayaan kelembagaan, potensi dan pengembangan usaha mikro.
Tujuan lainnya, meningkatkan minat, mendapatkan pengetahuan dan pemahaman dalam membangun relasi sebagai motor penggerak bisnis online.
Baca Juga:
ASDP Gandeng Bank Indonesia Perkuat Distribusi Uang Rupiah hingga ke Pelosok Negeri
"Bagaimana berkomunikasi yang baik dengan pelanggan, adalah hal kecil namun sangat penting kita kuasai," kata Eddy.
Ditengah iklim usaha yang kurang sehat, bupati berpesan agar pelaku usaha tidak berkecil hati, namun tetap berjibaku memanfaatkan teknologi demi kemajuan usaha.
"Jangan berkecil hati. Dunia memang sedang tidak baik-baik saja. Bahkan diprediksi tahun depan jauh lebih sulit. Kreatiflah dan jangan boros," ujarnya.
Eddy menambahkan, pada saat krisis, dunia berubah, banyak perusahaan yang besar pada masanya tak mampu bertahan.
"Yang bertahanpun bukan yang besar dan kuat, seperti nokia atau seperti negara yang berkuasa, namun perusahaan dan negara yang adaptif dan cepatlah yang survive. UMKM itu lebih leluasa bergerak. Perubahan zaman saat ini sedang menuju pada UMKM yang seperti bapak ibu lakukan. Jadi tetap semangat," katanya.
Sementara Malum boru Kudadiri, salah satu peserta pelatihan, juga pengurus Pokdarwis Taman Wisata Iman (TWI) Sitinjo, menyampaikan keluh kesah usaha pariwisata saat diterpa pandemi 2 tahun terakhir.
Dikatakan, hal tersebut membuat ia dan rekannya harus memutar otak memberdayakan segala sesuatu untuk menghidupi keluarga.
"Dua tahun usaha di TWI nyaris tanpa pengunjung pak. Kami mesti memutar otak untuk membuat usaha apa saja agar roda ekonomi kami tetap berputar," katanya.
Kondisi itu, kata Malum, menjadi salah satu alasan ia dan rekannya membentuk Pokdarwis, yang memberdayakan seluruh anggota mengolah usaha keripik ubi sebagai usaha pendukung.
Malum berharap pemerintah senantiasa melakukan perannya dalam pendampingan agar usaha masyarakat tetap berjalan.
Hadir dalam kegiatan itu, Kadis Perindagkop, mewakili Kadis Perijinan, Pimpinan cabang Bank BNI 46 Sidikalang, Kepala KP2KP, Bank Sumut. [gbe]