SidikalangNews.id | Pusat Pendidikan dan Pelatihan (Pusdiklat) BMKG menggelar pelatihan kepemimpinan Administrator (PKA) dan Pengawas (PKP) secara Online untuk tingkatkan kolaborasi dan inovasi BMKG tahun 2022.
Kegiatan pelatihan kepemimpinan Administrator Angkatan VI dan Pengawas Angkatan IX dibuka langsung oleh Dwi Budi, M.Sc selaku Sekretaris Utama BMKG, didampingi Kepala Biro Umum Petrus Demon Sili dan pejabat dilingkungan BMKG.
Baca Juga:
BMKG Hang Nadim: Kota Batam Berpotensi Hujan Sepanjang Hari Ini
Dalam sambutannya, Dwi Budi menjelaskan tantangan BMKG semakin berat ke depan, peningkatan frekuensi bencana Geo-hidrometeorologi menyebabkan BMKG menjadi sandaran utama bagi masyarakat untuk antisipasi bencana.
BMKG melakukan langkah konkrit, integrasi dan cepat untuk meningkatkan performansi dalam menjawab tantangan bencana. Kita mulai berpikir untuk menjawab tantangan, dengan memberikan pelayanan umum. Dari aspek kelembagaan, BMKG membentuk dan merintis perubahan terkait organisasi BMKG, yang disesuaikan dengan UU BMKG 2009.
BMKG harus mampu menjawab tantangan dengan SDM BMKG yaitu penerapan sesuai dengan topuksi masing-masing. Dan perlu peninjauan kembali terhadap proses bisnis yang dimiliki BMKG.
Baca Juga:
Hingga 25 November: Prediksi BMKG Daerah Ini Berpotensi Cuaca Ekstrem
Evaluasi ini dilakukan setiap waktu untuk mencapai smart solusion dan harapan pelatihan ini menghasilkan SDM yang inovatif, bersifat kritis dan memiliki perubahan (transformasi) budaya kerja, interaksi dengan pengajar dan peserta.
Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan (Pusdiklat) BMKG, Dr. Nelly R.F Manurung, menjelaskan melalui PKA dan PKP ini, peserta diharapkan mempunyai kompetensi manajerial jabatan Administrator dan Pengawas serta kompetensi pemerintahan sebagai Administrator dan Pengawas yang akan berperan dalam melaksanakan tugas dan fungsi pemerintahan di lingkungan BMKG.
Nelly menambahkan kegiatan pelatihan PKA dan PKP yang dilakukan secara Online selama 3 bulan memiliki sasaran untuk dapat membangun karakter dan sikap perilaku kepemimpinan Pancasila yang berintegritas, menjunjung tinggi etika birokrasi yang berwawasan kebangsaan, serta bertanggung jawab dalam memimpin seluruh kegiatan pelayanan publik di unit instansinya, sebagai bentuk kemampuan kepemimpinan Pancasila, Nasionalisme dan bela negara, sebutnya.
Sementara Marzuki Sinambela, peserta pelatihan kepemimpinan pengawas menjelaskan peningkatan skill dan profesional pelatihan kepemimpinan perlu di tingkatkan sebagai aktualisasi kepemimpinan kinerja dan manajemen kinerja sesuai dengan bidang tugasnya dengan melakukan inovasi, kolaborasi.
Serta mengoptimalkan seluruh potensi sumber daya internal dan eksternal dalam rangka implementasi peningkatan kinerja organisasi serta administrasi pemerintah dan pembangunan di unit instansinya menuju BMKG Digital.[zbr]