WahanaNews-Sidikalang | Kepala Unit Donor Darah Palang Merah Indonesia (UDD PMI) Kabupaten Dairi, Sumatera Utara, dr. Boksa Tampubolon, AIFO-K, menjadi narasumber sosialisasi dan edukasi program PMI di Puskesmas Hutarakyat, Kecamatan Sidikalang, Selasa (6/12/2022).
Boksa ditemui wartawan dikantornya Rabu (7/12/2022) menyebut, sosialisasi itu dilaksanakan sekaitan permohonan Kepala Puskesmas Hutarakyat, Jenny Siregar, tertanggal 2 Desember 2022.
Baca Juga:
Mahkamah Konstitusi Terima 206 Permohonan Sengketa Pilkada Kabupaten hingga Provinsi
Dijelaskan, kegiatan itu mengusung tema "Peningkatan mutu ibu bersalin dan bayi baru lahir". Sasaran pertemuan, seluruh bidan dan perawat di wilayah kerja Puskesmas Hutarakyat.
Sekaitan tema, Boksa menghubungkan perlunya kesiagaan darah khususnya ibu bersalin serta resiko kehamilan lainnya yang nota bene perlu darah.
Sosialisasi dan edukasi program UDD PMI Dairi di Puskesmas Hutarakyat, Selasa (6/12/2022) [Foto: WahanaNews/ist]
Baca Juga:
ASDP Gandeng Bank Indonesia Perkuat Distribusi Uang Rupiah hingga ke Pelosok Negeri
Dipaparkan Boksa, beberapa materi yang disampaikan di acara itu diantaranya stimulus penyegaran defenisi Leopold I-IV, Abortus, Prematurus, Kehamilan Aterm dan Serotinus serta Kala I-IV persalinan.
Kepada para bidan, Boksa juga menanamkan sekaligus menitipkan mindset partus normal (pervaginam), sebagai yang terbaik.
Tidak kalah penting, peserta sosialisasi juga diedukasi gaya hidup sehat dengan donor darah. Bahwa dengan donor darah sekali tiga bulan, tubuh terasa lebih fresh atau bugar.
"Mencegah resiko pengentalan darah dengan klinis nyeri kepala, nyeri leher belakang, sulit tidur, sulit konsentrasi pada tugas," kata Boksa.
Sosialisasi dan edukasi program UDD PMI Dairi di Puskesmas Hutarakyat, Selasa (6/12/2022) [Foto: WahanaNews/ist]
Pada kesempatan itu, Boksa juga memaparkan beberapa program inovatif UDD PMI Dairi, selain melakukan tugas dan tanggung jawab akan tersedianya darah yang sehat dan aman.
Program dimaksud, pertama, Siaga Darah Ibu Hamil (Sidabumil), dimana keluarga menabung darah di UDD PMI tiga minggu sebelum partus.
Kedua, membantu biaya penggantian pengelolaan darah sebesar Rp 360 ribu bagi keluarga miskin dengan Penguatan Proporsi Permendagri tentang Dana Desa Sub Bidang Kesehatan (P3-Dadesubkes). Artinya, dana desa dapat dialokasikan pada keluarga miskin untuk membantu BPPD.
Ketiga, Promosi Beras Siamo (Sirasimo), beras fortifikasi diperkaya dengan vitamin yang diproduksi PMI, untuk mencegah anemia dan stunting.
Keempat, membangun Komunitas Bapak Peduli Donor (Kobadilor). Artinya, para kaum bapak harus punya kepedulian dengan membentuk komunitas siaga darah untuk keluarga dan membantu antar keluarga.
Sosialisasi dan edukasi program UDD PMI Dairi di Puskesmas Hutarakyat, Selasa (6/12/2022) [Foto: WahanaNews/ist]
Melalui sosialisasi itu, peserta diharapkan memahami bahwa cara donor terbaik adalah suka rela. Paham tentang apa dan mengapa BPPD Rp 360 ribu per kantong darah.
Juga, paham pola kerja UDD PMI Dairi sejak berdiri pada 1 Oktober 2021. Demikian dengan pengertian tujuan siaga darah bumil saat inpartu dan resiko dalam persalinan, hingga tiada lagi istilah darurat darah.
Boksa, dokter sekaligus peneliti dan pemerhati durian unggul lokal Dairi itu menambahkan, sosialisasi serupa juga telah dilaksanakan di Puskesmas Bunturaja pada 27 November 2022.
Ia pun mengapresiasi Kepala Puskesmas Hutarakyat Jenny Siregar, SKM dan Kepala Puskesmas Bunturaja dr. Eerste H. R. Sianipar yang telah mengundang UDD PMI Dairi sebagai mitra layanan kesehatan masyarakat.
Boksa memastikan, UDD PMI Dairi sangat terbuka untuk memberikan sosialisasi sebagaimana dimaksud, bagi seluruh Puskesmas di Dairi. [gbe]