SidikalangNews.id | Warga Dusun Sitio-Tio Desa Silalahi 2 Kecamatan Silahisabungan Kabupaten Dairi Sumatera Utara belum mendapat aliran listrik. Permukiman di tepi Danau Toba tersebut masih gelap gulita di malam hari.
Kartiana boru Girsang (70) mengatakan, permukiman itu sudah berumur 100 tahun lebih.
Baca Juga:
300 Siswa SD dan SMP Ikuti Lomba English For Dairi
“Saya lahir di sini. Dari dulu sampai sekarang belum pernah menikmati listrik. Kayak belum merdekalah” kata Opung boru Girsang tersebut belum lama ini.
Dijelaskan, anak-anak tidak tentu belajar di malam hari. Malah sering tak buka buku.
“Kalau belajar, terpaksa pakai lampu teplok. Marguting-guting ma igung ni dakdanak i marsogot na i” ujar petani sehari-hari bekerja sebagai petani itu.
Baca Juga:
Pemkab Dairi Gelar Rapat Koordinasi Desk Pilkada Dairi, Ini Kesiapannya
Hal senada disampaikan Kenal Simanjorang. Perkampungan tersebut sangat tertinggal di tengah program pemerintah mengembangkan parawisata Danau Toba. Sangat ironis, sebab kediaman mereka tak jauh dari pembangkit listrik milik PT PLN.
Dijelaskan, penduduk harus mengeluarkan biaya besar untuk belanja BBM terutama minyak tanah. Harganya mahal.
Kalau belajar, anak-anak pakai obor atau lampu teplok. Lantaran asapnya tebal dan menghitam, wajah pelajar berubah menghitam di pagi hari. Kasihan.
“Masyarakat sangat tertinggal dalam informasi dan pengetahuan” kata Simanjorang. Kalaupun ada yang pakai generator, jumlahnya relatif sedikit. Ditambahkan, Jenjang pendidikan SMP dan SMA ditempuh dengan jarak lumayan jauh.
Sepengetahuannya, Bupati Eddy Keleng Ate Berutu belum pernah kunjungan ke lokasi itu.
Kesia pelajar SMA dan Klaren siswi SMP berharap, Presiden Jokowi memperhatikan kehidupan mereka.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda), Charles Bantjin, Selasa (1/2/2022) mengatakan, sudah beberapa kali mengusul ke PLN. Namun hingga kini belum direspons.
Pihaknya berharap, pemerintah provinsi turut mendorong agar masyarakat memperoleh penerangan.
Sebagaimana diketahui, Jokowi melakukan kunjungan ke Kabupaten Dairi, Kamis (3/2/2022). Berdasarkan jadwal yang beredar, tak terlihat agenda kepala negara ke Silalahi-Paropo sebagai bagian Danau Toba.[zbr]