Sementara itu, Sekretaris Dinas Perindagkop, Sabar Pasaribu menyampaikan ada permasalahan dalam diversifikasi tape menjadi produk olahan baru. Hal itu disebabkan tape dari Juma Siulok memiliki tekstur lebih lembek ketimbang tape atau dikenal dengan peuyeum di Jawa Barat.
“Namun seiring waktu kita akan coba carikan jalan keluar agar produk tape ini bisa dimodifikasi menjadi produk pangan olahan baru selain memikirkan cara dan strategi pemasarannya,” kata Sabar.
Baca Juga:
Penjabat Gubernur Kalbar Harisson Minta Dinkes Kapuas Hulu Perkuat Promosi Kesehatan
Sebelumnya Kades Desa Juma Siulok, Edu Oppusunggu menyambut baik kehadiran Ketua TP PKK Kabupaten mengunjungi desanya.
“Selama 30 tahun saya tinggal di desa Juma Siulok baru kali ini dikunjungi oleh Ibu Bupati yang juga ketua TP PKK kabupaten. Kami berharap kedatangan ibu akan meninggalkan kesan dan kenangan yang baik bagi kami. Selain itu bimbingan dari ibu, jelas sangat kami butuh kan agar perekonomian warga kami meningkat. Kami juga tak ingin anak-anak kami ikut berjualan tape, namun kondisi ekonomi memaksa demikian,” ujarnya.
Ia menyebut dari 294 KK penduduk desa Juma Siulok, terdapat 23 orang berprofesi sebagai pengrajin tape.
Baca Juga:
Ketua PKK Kalbar Windy Prihastari Serahkan Tali Asih untuk Veteran LVRI
Hadir juga dalam pembinaan tersebut Kadis Pemdes, Bahagia Ginting, Camat Siempat Nempu, Marhaban Kudadiri, Sekdis Perindagkop, Sabar Pasaribu, Sekretaris PKK Kabupaten Edison Silalahi, Ketua PKK Kecamatan, Ketua PKK desa serta warga pengrajin tape desa Juma Siulok.[zbr]