WahanaNews-Sidikalang | Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Edy Rahmayadi meminta jambore penanggulangan bencana jangan hanya sekedar seremoni, karena bencana tidak datang secara seremonial.
Hal itu dikatakan Edy dalam arahannya pada kegiatan jambore penanggunalan bencana tahun 2022, di Taman Jubileum, Sibolangit Kabupaten Deliserdang, Rabu (14/9/2022).
Baca Juga:
Gelar Naker Expo, Kemnaker Sediakan Puluhan Ribu Lowongan Pekerjaan di Tiga Kota
Edy menegaskan, acara dimaksud harus dimaksimalkan untuk melatih siapa dan berbuat apa pada saat bencana alam bagaimana langkah dalam pencegahan, tindakan darurat dan recovery.
Menanggapi, Kepala BMKG Wilayah I Hendro Nugroho mengatakan, sepakat dengan apa yang dikatakan Gubsu terkait bencana bukan hal seremonial.
Hendro menambahkan, BMKG siap memberikanan layanan informasi peringatan dini terkait gempa bumi, tsunami, cuaca, iklim, dan sebagainya agar pemerintah bersama masyarakat lebih antisipatif dalam menanggulangi bencana.
Baca Juga:
Sudinkes Jakarta Barat Ingatkan Rumah Sakit Terus Terapkan Pelayanan Berbasis Hospitality
Kepala BMKG Wilayah I Sumatra Utara Hendro Nugroho berdiskusi bersama Gubsu Edy Rahmayadi, Rabu (14/9/2022) [Foto: WahanaNews/ist]
Pada kesempatan acara itu, Lewi Ristiyono salah satu pengamat gempa bumi di BMKG Sumatera Utara menjelaskan bahwa Sumatera Utara pernah beberapa kali mengalami kejadian gempa.
Salah satunya gempa Tarutung pada 2008 dengan magnitudo 6.4 dan Sibolangit pada 2017 dengan magnitudo 5.5.