“Tanah saya, tanah saya” ujar Jokowi disambut tawa hadirin. Saat di ruangan, sahutan keceriaan tetap terdengar. Di sini urusan sertifikat di sana yang teriak, kata Jokowi.
Jokowi meminta dokumen disimpan dengan sebaik mungkin. Fotocopy lalu taruh ditempat yang aman. Sertifikat itu bisa dipakai untuk keperluan usaha. Tetapi diingatkan harus hati-hati. Gunakan seluruh uang pinjaman untuk usaha. Kalau ada Rp600 juta, seluruhnya untuk usaha.
Baca Juga:
20 Oktober 2024: Melihat Nasib Konsumen Pasca Pemerintahan 'Man Of Contradictions'
“Jangan sampai,pinjaman Rp600 juta lalu Rp300 juta beli mobil. Bisa tak terbayar” kata Jokowi.
Dijelaskan, pemerintah akan terus mempercepat sertifikasi tanah. Ditarget 8 juta lembar per tahun. Kalau dulu, hanya 500 ribu per tahun. Kapan selesainya, butuh waktu 160 tahun.
Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi mengatakan, sertifikat tersebut merupakan wujud keadilan sosial. Namun, pejabat ini menyebut,jumlah sertifikat yang diterbitkan adalah 500 lembar.
Baca Juga:
HUT ke-79 TNI, Ini Pesan Presiden Jokowi ke Prajurit Indonesia
Bupati Dairi, tidak mendapat kesempatan berpidato. Jokowi meninggalkan Lapangan Sudirman sembari menyapa dan melempar kaos kepada masyarakat. Perjalanan lanjut ke Pasar Sidikalang. Kunjungan di pusat transaksi itu sangat singkat. Hanya kisaran 10 menit. Penduduk berdiri di sepanjang jalan lintasan. Jokowi ganti mobil ke Alphard di depan eks Kantor Cabang BRI Jalan Siisingamangaraja. Jokowi tidak singgah di depan rumah dinas Bupati.
Parlin Tamba menyebut, merasa sangat beruntung karena bisa melihat langsung wajah Jokowi. Kala mobil bertulis Indonesia melintas di depan kantor Bupati, Parlin berlari menyapa lalu dibalas Jokowi. Parlin menyebut, bertatap muka langsung.[zbr]