SidikalangNews.id | Warga Jalan Trikora Simpang HKBP 2 Sidikalang Kabupaten Dairi Sumatera Utara menjadi langganan banjir. Kondisi menyedihkan itu sudah berlangsung bertahun-tahun.
“Asal hujan, kami jadi langganan banjir. Selain itu, kami mencium bau bangkai limbah Pusat Pasar Sidikalang” kata Josep Surbakti. Baunya minta ampun, bagaimanalah sampah dan bekas usus dan kotoran piaraan dari pasar.
Baca Juga:
Hiburan Rakyat Bersama Eddy-Depri, Ini 15 Jadwal Kampanye Paslon Nomor Urut 2
Penyebab lain, kata Josep, pembangunan instalasi pengolahan air limbah (IPAL) tidak didesain secara mantap. Pipa instalasi membentang di tengah parit.
Terpisah, Leonard Hutasoit mengatakan, derita serupa dialami masyarakat di sekitaran Jalan Trikora ke arah Jalan Persada Kampung Karo.
Pengusaha ponsel ini memaparkan, drainase di depan rumahnya tidak berfungsi. Bukan tumpat. Kalau tumpat, mungkin saja sementara. Situasinya sudah tertutup total hingga air meluap ke badan jalan. Seterusnya melaju ke hilir.
Baca Juga:
Menyala! Launching Truk Konser Hiburan Rakyat Bersama Eddy-Depri
“Realitas sedemikian dialaminya selama 3 tahun. Pemerintah sepertinya kurang serius menangani persoalan permukiman” kata Leonardus.
Belman Siregar penduduk Jalan Persada membenarkan, luapan air dari Jalan Trikora membuat rumah di seberang kediamannya dikepung banjir.
Hari ini, genangan hampir 2 jam. Hujan mengguyur deras. Selain tergenang di badan jalan, rumah diserbu air kotor.
Sekretaris Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang, Frianto Naibaho mengatakan, belum menerima info soal banjir.
“Mungkin ada sampah atau sedimen di saluran. Selain itu, sampah dari pasar juga terbawa ke hilir” kata Frianto.
Diutarakan, keluhan sedemikian pernah diterima dan ditangani.
“Besok kami cek ke lapangan” kata Frianto.[zbr]