"Bangkitlah perempuan Indonesia! Mari kita lestarikan budaya kebaya sebagai identitas diri yang melambangkan keindahan, kesantunan serta kewibawaan perempuan Indonesia," kata Bunda Indah.
Sementara Ketua Tim Nasional Pengajuan Hari Kebaya Nasional, Lana T.Koentjoro, turut hadir menyaksikan langsung parade Kebaya, yang juga dihadiri pejabat di lingkungan Kota Medan.
Baca Juga:
Netanyahu Resmi Jadi Buronan Setelah ICC Keluarkan Surat Perintah Penangkapan
“Kita apresiasi dukungan masyarakat Sumatera Utara sangat luar biasa. Ini bukti dan komitmen kecintaan perempuan Indonesia terhadap Kebaya sebagai identitas budaya Indonesia. Sebagai aset bangsa tentunya kita ingin menjaga agar tidak di caplok bangsa lain. Kegiatan ini salah satu bentuk dukungan dari Sumatera Utara, agar kita terus berjuang mendaftarkan Kebaya ke UNESCO,” ujar Lana
Diketahui, sebelumnya Timnas Pengajuan Hari Kebaya Nasional telah menggelar kegiatan serupa di 3 kota yakni, Kota Solo, Semarang dan Jakarta.
Lana T.Koentjoro, menjelaskan timnas ini juga sedang memperjuangkan agar pemerintah bisa menetapkan Hari Kebaya Nasional, dengan satu agenda besar, yaitu mendaftarkan Kebaya secara “Single Nomination” di badan Perserikatan Bangsa-Bangsa UNESCO sebagai salah satu heritage asli Indonesia.
Baca Juga:
Polisi Tembak Polisi di Solok Selatan, Kasus Masih dalam Penyelidikan
Lana menjelaskan saat ini Kebaya juga digandrungi para kaum milenial, yang tentunya akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi melalui pelaku UMKM. Jadi, tidak heran kalau gerakan emak-emak pencinta Kebaya juga mendapat dukungan dari pelaku UMKM di daerah.
Bagi Putri Indonesia Sumatera Utara, Sarah Panjaitan, parade Kebaya ini diharapkan dapat memberi motivasi dan dorongan bagi Tim Nasional Pengajuan Hari Kebaya Nasional agar terus berupaya mendaftarkan Kebaya ke UNESCO.
“Suatu kebanggaan dan kehormatan bisa mengikuti rangkaian acara parade Kebaya di Medan. Saya berharap Kebaya dapat didaftarkan ke UNESCO, karena ini harta warisan bangsa Indonesia, ini jati diri perempuan Indonesia yang harus kita jaga eksistensinya,” ucap Sarah Panjaitan mengakhiri.