SidikalangNews.id | Seorang warga yang berada di dalam kerangkeng rumah Bupati Langkat Terbit Rencana Perangin Angin, Fredi Jonathan, menceritakan saat dia berada di dalam kerangkeng. Fredi mengaku makin gemuk selama berada di lokasi itu.
"Kalau menurut aku nyaman aku di situ, Bang, karena makin sehat aku, Bang, kuakui. Sehat, gemuk. Itu yang kualami," kata Fredi setelah dibawa dari kerangkeng ke Kantor Camat Kuala, Langkat, Selasa (25/1/2022).
Baca Juga:
Bupati Langkat Jadi Tersangka Kasus Kerangkeng, Komnas HAM Apresiasi
Fredi mengatakan dirinya hidup lebih teratur selama di dalam kerangkeng. Dia mengaku hanya bertugas bersih-bersih saat berada di dalam kerangkeng.
"Karena dulu pertama masuk aku kan kurus, nggak teratur lah aku bilang bang. Semenjak aku di dalam itu kan, kita di situ dididik teratur, olahraga tiap pagi, aktivitas pun kita setiap pagi bersih-bersih kan di pinggir kolam itu saya nyapu-nyapu," ujarnya.
Hal senada disampaikan warga lainnya, Jefri Sembiring, yang juga berada di dalam kerangkeng rumah dari Terbit Rencana. Jefri, yang mengaku sebagai pecandu narkoba, makin sehat selama berada di dalam kerangkeng.
Baca Juga:
Kasus Kerangkeng, Anak Eks Bupati Langkat Ditahan bersama 7 Tersangka Lain
"Iya (diserahkan ke kerangkeng karena pecandu). Satu kerangkeng 14 orang, pecandu semua. Empat bulan (di dalam kerangkeng), sehat, makin gemuk," ujar Jefri.
Jefri mengatakan selama di kerangkeng dia lebih aktif berolahraga. Dia mengatakan tidak pernah dianiaya selama berada di dalam kerangkeng.
"Saya lihat enggak pernah (ada yang disiksa)," jelas Jefri.
Seperti diketahui, keberadaan kerangkeng manusia di rumah Bupati Langkat Terbit Rencana Perangin Angin membuat heboh. Temuan ini pertama sekali terungkap dari pernyataan yang disampaikan Migrant CARE.
Polisi kemudian mengungkap jika kerangkeng itu untuk tempat rehabilitasi narkoba. Polisi mengatakan saat ditemukan ada empat orang di dalam kerangkeng.
"Kita pada waktu kemarin teman- teman dari KPK yang kita back-up, melakukan OTT. Kita melakukan penggeledahan pada saat itu datang ke rumah pribadi Bupati Langkat. Dan kita temukan betul ada tempat menyerupai kerangkeng yang berisi tiga-empat orang waktu itu," kata Kapolda Sumut Irjen Panca Putra, Senin (24/1).
Panca mengaku sudah mendalami temuan tempat menyerupai kerangkeng itu kepada Terbit Rencana. Dari pengakuan Terbit, kerangkeng manusia itu sudah dioperasikan selama 10 tahun.
"Tapi sebenarnya dari pendataan kita, pendalaman kita bukan tiga empat orang itu, kita dalami itu masalah apa, kenapa ada kerangkeng dan ternyata hasil pendalaman kita memang itu tempat rehabilitasi yang dibuat oleh yang bersangkutan secara pribadi dan sudah berlangsung selama 10 tahun untuk merehabilitasi korban-korban narkoba, pengguna narkoba," tutur Panca.[zbr]