Disebut, selama ini masyarakat terkhusus di Sumatera Utara hanya mengenal beberapa gunung, seperti gunung Sibayak atau Sibuatan.
"Maka berdasarkan hasil diskusi dengan rekan-rekan KKN di Desa Ulumerah dan bapak Kepala Desa, kami memutuskan untuk merayakan HUT RI-77 di Delleng Simpoon dengan mengibarkan bendera merah putih dan akan kami publikasikan agar bagaimana Delleng Simpon ini bisa lebih familiar, dan lebih dikenal lagi di kalangan masyarakat," sebut Rahmat.
Baca Juga:
Kenang Ryanto Ulil, Brigjen TNI Elphis Rudy: Saya yang Antar Dia Jadi Polisi, Kini Antar ke Peristirahatan Terakhir
Sebagaimana keterangan pers Diskominfo Pakpak Bharat, Delleng Simpoon menjadi salah satu icon pariwisata Kabupaten Pakpak Bharat. Kawasan ini sebenarnya telah lama dikenal secara nasional.
Pada masa Jenderal LB Moerdani menjabat Panglima ABRI, dia pernah mendatangi tempat itu, mengerahkan ratusan personil ABRI kala itu dalam upaya membuka jalan penghubung Tanah Simsim menuju Kalasen, yang kini masuk wilayah Kabupaten Humbang Hasundutan.
Jejak kehadiran LB Moerdani di tempat itu masih terlihat dalam rupa sebentuk prasasti yang masih ada di lokasi itu dan ditandatangani langsung oleh panglima legendaris yang juga dikenal siraja intel tersebut.
Baca Juga:
OTT di Bengkulu, KPK Amankan 8 Pejabat dan Sita Sejumlah Uang Tunai
Delleng Simpoon juga menyimpan sebuah kisah legenda, cerita rakyat tentang eluh Brru Tinambunen bermula di situ. Terletak persis di pinggir jalan penghubung Pakpak Bharat – Hasundutan, sebuah cekungan mata air kecil mirip sumur terus abadi.
Mata air itu diyakini sebagai air mata Brru Tinambunan yang tertuang dalam kisah legenda “Eluh Brru Tinambunen”.
"Beruntung sekali rasanya bisa sampai di tempat sejuk ini, sekaligus mempelajari makna sejarah dan budaya Pakpak yang tersimpan di tempat ini," kata Josua Simbolon, salah seorang mahasiswa Unimed yang turut dalam ekspedisi itu.