WahanaNews-Sidikalang | Wakil Bupati (Wabup) Pakpak Bharat, Sumatera Utara, Mutsyuhito Solin, membuka Rapat Koordinasi (Rakor) Pengarus Utamaan Gender (PUG) dan focus point di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pakpak Bharat, Kamis (25/08/2022), di ula Bappelitbangda. 						
					
						
						
							Rakor itu diselenggarakan dalam upaya menggali partisipasi seluruh kalangan melalui pengakuan kesetaraan gender dalam pembangunan di Kabupaten Pakpak Bharat. 						
					
						
							
								
								
									Baca Juga:
									Sambut HUT Ke-17, SOMASI Peduli Hadirkan Terobosan Lewat Seni, Budaya, dan Aksi Sosial
								
								
									
										
	
									
								
							
						
						
							Mutsyuhito Solin dalam arahannya menjelaskan, perumusan perencanaan pembangunan salah satunya harus dilakukan secara partisipatif 						
					
						
						
							Masyarakat memiliki hak untuk terlibat dalam tahapan perencanaan pembangunan daerah tanpa melihat perbedaan masyarakat itu sendiri. 						
					
						
						
							Pengarus utamaan gender, merupakan strategi pembangunan agar tidak ada lagi kelompok yang tertinggal dalam pembangunan. 						
					
						
							
								
								
									Baca Juga:
									KUHP Baru Akan Berlaku Januari 2026, Ini Konsekuensi yang Harus Dipahami
								
								
									
	
								
							
						
						
							"Melalui PUG ini kita berharap semua golongan dan kelompok masyarakat, laki-laki dan perempuan, kelompok lansia, difabel dan kelompok rentan lainnya dapat memperoleh akses partisipasi kontrol dan manfaat dari pembangunan," kata Mutsyuhito. 						
					
						
						
							Dipaparkan, sebagaimana diketahui, pengarus utamaan gender adalah strategi yang dilakukan secara rasional dan sistematis untuk mencapai kesetaraan dan keadilan gender dalam aspek kehidupan manusia melalui kebijakan dan program yang memperhatikan pengalaman, aspirasi, kebutuhan, dan permasalahan perempuan dan laki-laki untuk memberdayakan perempuan. 						
					
						
						
							Hal yang sering disalah artikan di masyarakat adalah menyatakan bahwa gender sama dengan jenis kelamin, mengartikan gender pasti selalu terkait dengan perempuan.