Tumpu Capah juga menyampaikan bahwa ada pihak tertentu yang menyudutkan Eddy Keleng Ate Berutu yang dinilai tidak memenuhi janjinya untuk memilih Sekda beragama Islam. Tumpu Capah pun menjelaskan kronologinya.
"Tidak jadi sekda muslim, kenapa? Jangan salahkan, jangan dikatakan ingkar janji, ini yang mau saya sampaikan. Tidak jadi sekda, kami ajukan dua orang, rupanya baru sekali eselon dua. Persyaratannya, dari pusat, dua kali eselon dua. Karena tidak ada yang memenuhi syarat, pak Eddy Keleng dan Jimmy pada saat itu, memanggil orang tertentu dari silaturahmi, bersepakat, kalau nda ada, kalau gitu, tambahlah pejabat. Makanya banyak camat-camat dan yang lain, pejabat dari muslim," kata Tumpu Capah.
Baca Juga:
Kalimantan Selatan Tuan Rumah, Ini Arti dan Makna Logo Resmi HPN 2025
Tumpu Capah juga menanggapi pernyataan salah seorang tokoh agama di Dairi yang viral di media sosial facebook. Disebut, atas hal itu telah dilakukan klarifikasi.
"Ini, kami sampaikan bahwa kemarin sudah dilakukan tabayun, musyawarah, klarifikasi, dikoordinir oleh MUI, dengan kantor Departemen Agama Kabupaten Dairi dan ormas-ormas muslim, tokoh-tokoh muslim. Disitu sudah diklarifikasi dan sudah ada kesepahaman dan kesepahaman itu ditandatangani," jelas Tumpu Capah.
Kedua tokoh dimaksud, bersama beberapa tokoh lainnya pun mengajak masyarakat untuk memilih dan memenangkan paslon nomor urut 2 Eddy-Depri di Pilkada Dairi 2024.
Baca Juga:
Pemkab Dairi Siap Dukung Gugus Tugas Polri Sukseskan Ketahanan Pangan
[Redaktur : Andri Festana]