SidikalangNews.id | Warga Dusun Sitio-Tio Desa Silalahi 2 Kecamatan Silahisabungan Kabupaten Dairi Sumatera Utara belum mendapat aliran listrik. Permukiman di tepi Danau Toba tersebut masih gelap gulita di malam hari.
Kartiana boru Girsang (70) mengatakan, permukiman itu sudah berumur 100 tahun lebih.
Baca Juga:
Pemkab Dairi Siap Dukung Gugus Tugas Polri Sukseskan Ketahanan Pangan
“Saya lahir di sini. Dari dulu sampai sekarang belum pernah menikmati listrik. Kayak belum merdekalah” kata Opung boru Girsang tersebut belum lama ini.
Dijelaskan, anak-anak tidak tentu belajar di malam hari. Malah sering tak buka buku.
“Kalau belajar, terpaksa pakai lampu teplok. Marguting-guting ma igung ni dakdanak i marsogot na i” ujar petani sehari-hari bekerja sebagai petani itu.
Baca Juga:
Sat Narkoba Polres Dairi Tangkap Petani yang Diduga Jadi Bandar Narkoba
Hal senada disampaikan Kenal Simanjorang. Perkampungan tersebut sangat tertinggal di tengah program pemerintah mengembangkan parawisata Danau Toba. Sangat ironis, sebab kediaman mereka tak jauh dari pembangkit listrik milik PT PLN.
Dijelaskan, penduduk harus mengeluarkan biaya besar untuk belanja BBM terutama minyak tanah. Harganya mahal.
Kalau belajar, anak-anak pakai obor atau lampu teplok. Lantaran asapnya tebal dan menghitam, wajah pelajar berubah menghitam di pagi hari. Kasihan.