Salah seorang pengolah tuak (paragat dalam bahasa daerah) yang mengaku marga Sianturi, mengatakan, beberapa diantara masyarakat dapat menyekolahkan anaknya hingga ke Perguruan Tinggi (PT), hanya mengusahai minuman tuak.
Dalam satu batang pohon enau, dapat menghasilkan tuak 30 gelas (3 tumba). Harga pertumba Rp20 ribu. Jika ada diusahai sampai 3 batang, berarti dapat menghasilkan Rp180 ribu dalam satu hari.
Baca Juga:
MK Ketok Palu, Polisi Aktif Tak Bisa Lagi Duduki Jabatan Sipil Tanpa Pensiun
"Mengusahai pohon ini untuk menjadi minuman tuak sangat gampang. Hanya pagi hari mengiris, kemudian sore harinya menurunkan kuahnya dari pohon," katanya.
[Redaktur: Robert Panggabean]