"Mencegah resiko pengentalan darah dengan klinis nyeri kepala, nyeri leher belakang, sulit tidur, sulit konsentrasi pada tugas," kata Boksa.
Sosialisasi dan edukasi program UDD PMI Dairi di Puskesmas Hutarakyat, Selasa (6/12/2022) [Foto: WahanaNews/ist]
Baca Juga:
Tito Karnavian Ingatkan Kepala Daerah, Kenaikan PBB Bisa Ditunda Jika Memberatkan
Pada kesempatan itu, Boksa juga memaparkan beberapa program inovatif UDD PMI Dairi, selain melakukan tugas dan tanggung jawab akan tersedianya darah yang sehat dan aman.
Program dimaksud, pertama, Siaga Darah Ibu Hamil (Sidabumil), dimana keluarga menabung darah di UDD PMI tiga minggu sebelum partus.
Kedua, membantu biaya penggantian pengelolaan darah sebesar Rp 360 ribu bagi keluarga miskin dengan Penguatan Proporsi Permendagri tentang Dana Desa Sub Bidang Kesehatan (P3-Dadesubkes). Artinya, dana desa dapat dialokasikan pada keluarga miskin untuk membantu BPPD.
Baca Juga:
ICW Kritik Bebasnya Setnov: Efek Jera Koruptor Kian Dipertanyakan
Ketiga, Promosi Beras Siamo (Sirasimo), beras fortifikasi diperkaya dengan vitamin yang diproduksi PMI, untuk mencegah anemia dan stunting.
Keempat, membangun Komunitas Bapak Peduli Donor (Kobadilor). Artinya, para kaum bapak harus punya kepedulian dengan membentuk komunitas siaga darah untuk keluarga dan membantu antar keluarga.
Sosialisasi dan edukasi program UDD PMI Dairi di Puskesmas Hutarakyat, Selasa (6/12/2022) [Foto: WahanaNews/ist]